
Dengan Jumantik, Cegah DBD…Wujudkan Sekolah Bebas Jentik
August 24, 2020
Rainbow on Your Plate Method: “Pelangi Piringku, Alangkah Sehatnya”
August 24, 2020Pandemi covid 19 yang terjadi sejak bulan Maret lalu telah membawa perubahan bagi kehidupan semua orang, tak terkecuali bagi anak-anak. Mereka terpaksa harus melaksanakan sekolahnya melalui metode daring. Tak hanya perubahan pada metode sekolah, urusan bermainpun juga berubah. Kondisi di sekitar yang dirasa masih belum aman, membuat anak-anak tak bisa leluasa untuk bermain dengan teman-temannya. Sebagai konsekuensinya, anak akan cenderung untuk main gadget atau menonton televisi untuk mengusir rasa bosan. Hal ini tentu membuat screen time anak-anak semakin meningkat. Padahal ayah bunda, menurut penelitian Istiqomah dan Lisiswanti tahun 2017, eksposur layar monitor atau screen time yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur dan obesitas pada anak-anak. Anak-anak yang hanya duduk dan menatap layar monitor menjadikan dirinya kurang aktif sehingga obesitas menjadi rentan terjadi.
Padahal membuat anak tetap aktif dengan melakukan berbagai aktivitas fisik memberikan banyak manfaat bagi anak-anak. Menurut P2PT Kemenkes RI, manfaat aktivitas fisik bagi anak-anak dan remaja antara lain : (a) Mengendalikan berat badan, (b) Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sistem otot dan sistem syaraf, (c) Membantu dalam perkembangan kehidupan sosial dengan membuat anak semakin percaya diri, (d) Meningkatkan proses pemadatan tulang, (e) Menjauhkan dari tingkah laku yang tidak baik bagi kesehatan seperti merokok dan alkohol, (f) Meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Selain manfaat tadi, hasil penelitian yang dilakukan oleh El-Kholy dan Elsayed tahun 2015 di Jeddah menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan status kesehatan dari remaja berhubungan positif dengan skor IQnya. Aktivitas fisik yang dilakukan membantu meningkatkan kemampuan kognitif, ingatan, serta fokus dari anak. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik akan menstimulasi pertumbuhan dari sel syaraf melalui oksigenasi, neurogenesis, dan melimpahnya neurotransmiter seperti dopamin.
Lalu bagaimana agar anak tetap aktif di kala pandemi seperti ini? Berikut ada tips ABC yang bisa ayah bunda lakukan untuk membuat anak tetap aktif di rumah dan mengurangi screen timenya.
1. Ajak anak untuk beberes rumah bersama
Aktivitas fisik terdiri dari tiga jenis, salah satunya adalah aktivitas fisik sehari-hari yang meliputi kegiatan mengurus rumah seperti menyapu, mengepel, dan lain-lain. Ayah bunda bisa mengajak anak untuk turut andil dalam mengurus rumah, dengan mengatur siasat seperti membuat jadwal piket untuk setiap anggota keluarga atau mengajak anak berkebun di rumah. Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan ini, antara lain dapat membantu anak tetap beraktivitas fisik, pekerjaan rumah selesai, dan menambah kedekatan antar anggota keluarga. Ternyata aktivitas fisik seperti ini dapat membakar 50 – 200 kkal untuk setiap kegiatannya. Menggiurkan bukan ayah bunda?
2. Buat rutinitas aktivitas fisik keluarga
Rutinitas keluarga ini bisa ayah bunda bagi antara aktivitas fisik di rumah dan di luar rumah selama satu minggunya. Untuk aktivitas fisik di rumah, ayah bunda dapat melakukan pemanasan atau senam bersama. Ayah bunda dapat memanfaatkan sosial media untuk mencari gerakan senam yang akan dilakukan. Tenang, ayah bunda tidak perlu harus sudah hafal dengan gerakannya, justru dengan mencoba gerakan senam bersama-sama akan tercipta kelucuan-kelucuan yang membuat kalian semakin akrab. Terus-menerus melakukan rutinitas semacam itu juga akan menimbulkan kebosanan bagi anak, jadi tidak ada salahnya untuk sesekali melakukan aktivitas di luar ruangan secara bersama. Ayah bunda perlu melakukan hal-hal berikut agar aktivitas di luar ruangan yang direncanakan tetap aman :
3. Pilih lokasi dan waktu
Ayah bunda bisa memilih lokasi yang tidak terlalu jauh dari lingkungan rumah dan pastikan pula lokasi tersebut jauh dari kerumunan. Waktu untuk melakukan aktivitas juga perlu diperhatikan, pilih waktu yang sekiranya tidak terlalu ramai orang berkerumun. Hal ini dapat membuat kalian lebih nyaman dalam melakukan aktivitas fisik di luar ruangan.
4. Pilih aktivitas fisik yang ingin dilakukan
Ayah bunda bisa memilih aktivitas fisik ringan seperti jogging, bersepeda, ataupun bermain bulu tangkis.
5. Perhatikan protokol kesehatan
Di masa pandemi seperti ini, ayah bunda perlu memperhatikan keamanan saat melakukan aktivitas fisik di luar ruangan. Pastikan ayah bunda membawa handsanitazer dan selalu memakai masker selama melakukan aktivitas fisik di luar ruangan.
6. Coba abadikan setiap momen aktivitas fisik
Mengabadikan momen dapat menjadi salah satu hal yang mendorong anak semakin semangat untuk melakukan aktivitas fisik lainnya. Hal ini karena dengan mengabadikan momen, akan mendorong anak untuk membuat kenangan lebih banyak lagi dan itu artinya lebih banyak lagi aktivitas fisik yang dapat dilakukan.
Selain tips-tips tadi, ayah bunda juga perlu memperhatikan prinsip BBTT untuk mendapatkan hasil aktivitas fisik yang lebih maksimal.
Baik | Melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya |
Benar | Aktivitas fisik dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan |
Terukur | Aktivitas fisik yang diukur intensitas dan waktunya |
Teratur | Aktivitas fisik dilakukan dengan mengikuti rekomendasi dari Pedoman Gizi Seimbang yaitu 30 menit setiap harinya atau minimal 3 – 5 kali dalam seminggu |
Orang tua adalah contoh terbaik bagi anak. Jadi ayah bunda sudah siap untuk mengurangi screen time anak dengan aktivitas fisik bersama?
Sumber:
[1] Istiqomah SN, Lisiswati R. 2017. Dampak Eksposur Layar Monitor terhadap Gangguan Tidur dan Tingkat Obesitas pada Anak
[2] Website P2PTKemenkesRI
[3] El-Kholy T, EsSayed E. 2015. Association of physical activity and health status with intteligence quotient of high school students in Jeddah
[4] Website Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
NO PESERTA LG000342