
Bekal Bergizi sebagai Sumber Energi di Sekolah
August 24, 2020
Tanggap PHBS melalui UKS di SMA N 1 Temanggung
August 24, 2020Covid 19, pandemi, tatanan kehidupan baru, adaptasi kebiasaan baru, dan masih banyak istilah lain yang sering kita dengar pada tahun 2020 ini. Ya, tahun 2020 ini adalah tahun yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami bencana berupa wabah atau pandemi covid 19, sehingga banyak aspek kehidupan yang berubah di masyarakat. Kenapa terjadi beberapa perubahan aspek kehidupan? Alasannya adalah virus covid 19 ini adalah virus yang dapat menular antar manusia, namun sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus covid 19, untuk itu diperlukan beberapa tindakan pencegahan dalam melawan virus covid 19. Hal utama yang perlu kita lakukan adalah: sering cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Virus covid 19 merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan dan tidak bertahan lama di udara dan permukaan benda, namun kurangnya kesadaran mencuci tangan dapat mendukung penyebaran virus ini. Kenapa harus mencuci tangan menggunakan sabun? Sebab, virus ini dapat mati oleh sabun sehingga mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah penularan virus ini. Namun, jika kita tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air, maka kita dapat membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan atau handsanitizer. Selanjutnya, kita juga memiliki kebiasaan baru yaitu harus memakai masker untuk langkah pencegahan penularan covid 19. Naun, tingkat kesadaran masyarakat terhadap langkah pencegahan ini masih kurang, seperti masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker, memakai masker tidak sempurna atau hanya menempel saja, serta masih ada beberapa orang yang saling meminjamkan masker yang sedang dipakai. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa penggunaan masker itu untuk aksesoris tambahan, mereka belum menyadari sepenuhnya manfaat dari penggunaan masker tersebut.
Tindakan pencegahan selanjutnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu kunci untuk melawan virus covid 19. Bagaimana cara meningkatkan daya tahan tubuh tersebut? Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan istirahat cukup, makan makanan bergizi seimbang, dan olahraga secara teratur. Istirahat cukup dapat dilakukan dengan tidur kurang lebih 8 jam sehari. Lalu, makanan seperti apa yang bergizi seimbang itu? Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang mengadung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak, serta mengandung zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Karbohidrat dapat kita peroleh dari bahan makanan seperi beras, roti, kentang, jagung, singkong, dan ubi. Bahan makanan sumber protein dapat kita peroleh dari daging sapi, daging ayam, telor, ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan lainnya, sedangkan bahan makanan sumber lemak yaitu bahan makanan protein hewani, minyak, alpukat, santan, dan lain-lain. Zat gizi makro memang sangat banyak dibutuhkan oleh tubuh, namun jika tidak dibarengi dengan konsumsi zat gizi mikro, maka daya tahan tubuh kita juga tidak akan meningkatkan. Konsumsi bahan makanan yang mengadung vitamin dan mineral harus tetap kita lakukan, bahan makanan yang banyak mengandung vitamin dan mineral dapat kita peroleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Hal lain yang tidak kalah penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh yaitu minum air mineral minimal 2 liter atau 8 gelas per hari.
Jenis bahan makanan memang harus kita perhatikan, namun jumlah dan pola makan pun harus kita perhatikan. Pola makan yang sesuai dengan gizi seimbang yaitu makanan mengandung zat gizi seimbang, beraneka ragam, makan 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan, serta membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Kebiasaan untuk membatasi konsumsi gula, garam, minyak dan memperbanyak sayur dan buah memang sulit untuk dilakukan. Kenapa? Hal ini terjadi karena banyak makanan Indonesia yang berbahan dasar sumber karbohidrat dan lemak, seperti gorengan yang sebagian besar berbahan dasar karbohidrat lalu digoreng sehingga mengandung lemak tinggi, namun miskin kandungan vitamin dan mineral.
Hal terakhir dalam perubahan perilaku sehat di masa pandemi adalah olahraga secara teratur. Olahraga sebenarnya bukan perilaku baru, namun masa pandemi ini lebih membiasakan kita untuk berolaharaga. Olahraga dapat dilakukan baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Olahraga yang dapat dilakukan di dalam rumah seperti naik turun tangga, lompat tali, yoga, menari, angkat beban, push up, dan sebagainya. Olahraga di dalam rumah dapat dilakukan bersama dengan anggota keluarga lain sehingga mempererat hubungan antar anggota keluarga. Bosan olahraga di dalam rumah? Jika bosan olahraga di dalam rumah, kita dapat berolahraga di luar rumah, namun dengan menerapkan beberapa kebiasaan baru. Kebiasaan baru apa saja yang perlu dilakukan ketika berolaharaga di luar rumah? Pertama, melakukan olahraga yang bisa dilakukan secara sendiri atau tidak berkerumun, seperti lari dan bersepeda. Kedua, tetap memakai masker ketika berolahraga. Ketiga, pilih waktu dan tempat berolahraga yang tidak banyak orang. Keempat, membawa cairan pencuci tangan atau memakai sarung tangan ketika bersepeda. Kelima, membawa air minum sendiri. Keenam, ketika sampai di rumah jangan lupa untuk mencuci tangan, mandi, serta mengganti pakaian yang dipakai untuk berolahraga.
Itulah beberapa perilaku sehat yang perlu dilakukan dalam pencegahan penuluran covid 19. Tindakan pencegahan perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat dengan disiplin, sehingga dapat mempercepat pemutusan penuluran virus covid 19. Lakukan kebiasaan perilaku sehat baru dan tingkatkan pembiasaan terhadap perilaku sehat lama.
NO PESERTA LG000425