
Edukasi Gizi pada Remaja Putri di UPT Puskemas Wanaraja, Kab. Garut
August 24, 2020
Hidup Bersih dan Sehat Cerminan Diri Kita Sendiri
August 24, 2020A. PENDAHULUAN
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona yang baru ditemukan . Virus ini adalah virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.
Covid-19 berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari baik dirumah, di sekolah, ditempat kerja, di jalan dan dimanapun. Kita dibuatnya seakan tak berdaya, karena gerak langkah kita dibatasi dengan adanya Covid-19, sehingga membuat kita tdk produktif yang berdampak pada masalah ekonomi keluarga, masyarakat, daerah dan negara.
Covid-19 memang membawa berbagai perubahan dalam hidup manusia. Mulai dari aktivitas seperti bekerja maupun kegiatan belajar yang dilakukan di rumah, sejumlah rencana yang akhirnya harus dibatalkan , hingga perubahan pola dan gaya hidup dengan lebih memprioritaskan kesehatan.
Tentu, gaya hidup seperti ini harus dipertahankan, apalagi memasuki hidup new normal. Dengan diterapkannya new normal, masyarakat bisa kembali beraktivitas termasuk bekerja seperti sedia kala sedang anak sekolah bisa kembali ke bangku sekolah untuk menimba ilmu seperti sedia kala namun tetap menerapkan protocol kesehatan.
Kebiasaan baru untuk hidup lebih sehat harus terus menerus dilakukan di masyarakat dan setiap individu, sehingga menjadi norma sosial dan norma individu baru dalam kehidupan sehari-hari. Bila kebiasaan baru tidak dilakukan secara disiplin atau hanya dilakukan oleh sekelompok orang saja, maka hal ini bisa menjadi ancaman wabah gelombang kedua.
Perilaku adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan sehat adalah suatu kondisi yang baik, yang mencakup fisik, mental, dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit dan kecacatan. Sedangkan perilaku sehat adalah tindakan seseorang atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku sehat pada anak salah satu contohnya adalah membiasakan hidup bersih dan sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sebagai hasil pembelajaran sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat (Permenkes, 2011). Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. Perilaku hidup sehat dan sehat pada tatanan sekolah ialah praktik kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari baik selama siswa berada di kelas maupun di luar kelas seperti dimulai dengan mengukur suhu tubuh terlebih dahulu bila masuk lokasi baru, kemudian siswa melakukan cuci tangan dengan sabun ataupun Handy Sanitazer , melakukan gosok gigi secara teratur, wajib menggunakan Face Shield agar tidak menularkan percikan batuk berupa droplet kepada temen sebayanya.
Anak merupakan aset terpenting dalam tercapainya keberhasilan suatu negara, karena anaknya merupakan generasi penerus bangsa. Derajat kesehatan anak belum bisa dikatakan baik karena masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah. Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena pada usia tersebut rentan terhadap masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering timbul pada usia anak sekolah yaitu gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan dalam belajar dan juga masalah kesehatan umum. Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah, namun masalah yang biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum. Masalah kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun, serta membersihkan kuku dan rambut.
B. PENTINGNYA PHBS DI SEKOLAH
PHBS di sekolah adalah pelaksanaan prosedur kesehatan tertentu dengan memberdayakan guru, siswa, serta masyarakat di lingkungan sekolah. Mereka diharapkan melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah dan lingkungan di sekitar sekolah yang sehat pula.Manfaat PHBS di sekolah adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Dengan begitu, proses belajar-mengajar akan berjalan lancar, sedangkan kesehatan guru, siswa, maupun masyarakat di sekitar juga tidak terganggu.
Contoh PHBS di sekolah pada masa new normal. Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan beberapa hal sebagai indikator PHBS di sekolah. Beberapa di antaranya sangat relevan untuk diterapkan pada masa new normal ini, seperti:
Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah kegiatan yang mudah, murah, namun sangat efektif dalam mencegah persebaran kuman maupun virus pada anak-anak hingga orang dewasa. Namun, anak-anak mungkin membutuhkan masa adaptasi agar dapat melakukan kebiasaan ini secara rutin.Dalam PHBS di sekolah, anak harus diajarkan cara mencuci tangan yang benar. Terdapat lima langkah cuci tangan yang benar, yaitu membasahi tangan dengan air mengalir, menggunakan sabun, menggosok telapak dan punggung tangan (termasuk sela-sela jari), membilas dengan air mengalir, dan mengeringkannya. Guru di sekolah bisa membuat kegiatan cuci tangan anak lebih menyenangkan dengan bernyanyi lagu pendek saat melakukannya. Idealnya, cuci tangan dilakukan sekurang-kurangnya selama 20 detikIngatkan anak untuk selalu mencuci tangan dalam kondisi tertentu, seperti setelah menggunakan toilet, sebelum dan setelah makan, setelah bermain di luar, maupun setelah batuk atau bersin.Sekolah harus selalu menyediakan sarana cuci tangan dengan sabun untuk memaksimalkan pelaksanaan PHBS di sekolah. Jika tidak, anak bisa menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%.
Olahraga yang teratur dan terukur
Berolahraga secara teratur dipercaya dapat menghindarkan anak dari kuman berbahaya, termasuk yang menyerang paru-paru dan jalan napas. Dengan demikian, sistem imun akan naik dan anak tidak akan mudah sakit.Meski demikian, olahraga juga harus dilakukan secara terukur agar tidak berlebihan dalam memeras tenaga anak. Beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan anak dalam PHBS di sekolah adalah senam sehat gembira.
Mengonsumsi jajanan sehat
Jajanan sehat yang termasuk dalam PHBS di sekolah adalah jajanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.Sebaliknya, jangan makan makanan yang terlihat kotor, berwarna mencolok, tidak tertutup atau terbungkus, serta terlalu gurih atau terlalu manis.
Menggunakan toilet yang bersih dan sehat
Anak akan menghabiskan waktu yang cukup lama di sekolah sehingga adanya fasilitas toilet yang bersih dan sehat adalah hal yang mutlak. Hal ini akan meminimalisir penyebaran penyakit yang berhubungan dengan kebersihan, salah satunya adalah diare.
Memberantas jentik nyamuk
Covid-19 bukan satu-satunya penyakit yang ditakutkan terjadi pada masa new normal. Anak juga harus dilindungi dari penyakit berbahaya lain, seperti demam berdarah, sehingga penerapan PHBS di sekolah juga harus memastikan kebersihan selokan maupun tempat penampungan air lainnya agar tidak ada jentik nyamuk.Selain poin-poin di atas, PHBS di sekolah juga menganjurkan anak dan guru maupun warga sekolah untuk membuang sampah pada tempatnya. Guru juga harus memastikan tidak ada orang yang merokok di lingkungan sekolah.Anak juga sebaiknya dibiasakan untuk menggunakan masker ketika berkegiatan dan selalu menjaga jarak dengan orang lain. Sementara itu, tenaga pengajar dan orangtua murid harus senantiasa mengawasi anak selama PHBS di sekolah demi kesehatan dan keselamatan bersama.
C. PENUTUP
Sedari awal, ada sejumlah langkah sederhana yang bisa rutin dilakukan oleh masing-masing individu hingga lingkungan sekolah dalam rangka untuk menangkal Covid-19. Namun tantangannya, belum semua masyarakat terutama lingkungan sekolah bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Cara penyebaran sejumlah virus dapat melalui kontak dekat, lingkungan atau benda yang terkontaminasi virus. Virus tertular melalui droplet yang berasal dari saluran nafas seperti batuk, bersih atau saat berbicara. Selanjutnya droplet tersebut melekat ke lingkungan atau benda karena droplet yang memiliki berat tidak dapat bertahan di udara. Bagaimana akhirmya droplet yang mengandung virus tersebut sampai masuk kedalam tubuh manusia ? Jawabnya adalah melalui tangan. Tangan menyentuh permukaan benda/ lingkungan tempat droplet melekat. Selanjutnya tangan menyentuh muka, terutama mulut, hidung, dan mata, sehingga akhirnya virus masuk ke dalam tubuh kita. Kebiasaan tangan menyentuh muka ini memang tak terhindarkan dan hampir setiap saat dilakukan. Jadi inilah yang menjadi dasar bahwa pentingnya implemetasi PHBS dilakukan dirumah, tempat umum, sekolah atau ditempat kerja .
NO PESERTA LG000261