
Membunuh Rasa Bosan dan Rebahan dengan Aktivitas Fisik di Masa Pandemi Covid-19
August 21, 2020
Harapan Sehat, Untukmu, Anakku
August 23, 2020Penyebaran wabah baru di penghujung tahun 2019 dikenal dengan nama penyakitnya yaitu Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jenis baru coronavirus yaitu Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Transmisi virus ini begitu cepat dan menyebabkan kematian diberbagai negara termasuk Indonesia. Pada masa tanggap darurat COVID-19 dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selama pandemi covid ini pentingnya menjaga kesehatan diri dengan mengatur pola hidup sehat dan berbagai aktivitas fisik. Ada banyak cara untuk melakukan aktivitas fisik demi menjaga kesehatan. Pada zaman modern saat ini sudah terpenuhi akses internet melalui digital.
A. Status Gizi
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013 menyatakan bahwa prevalensi gizi buruk anak secara nasional mencapai angka 5,7 %, sedangkan gizi kurang sebanyak 13 % (Kemeskes RI 2015). Gizi buruk pada anak tidak hanya berdampak pada terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, tetapi juga lebih lanjut dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian pada anak (Bappenas, 2013).
Status gizi menjadi salah satu pengaruh anak – anak dalam menjaga kesehatan. Status gizi dikatakan baik atau optimal apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi dan dapat di gunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik dan otak, kemampuan aktivitas fisik dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Pada umumnya status gizi yang baik memungkinkan seseoarng melakukan aktivitas yang tinggi. Aktivitas yang di lakukan dengan teratur menyebabkan penurunan massa tubuh sekitar 1 – 3 kg, penurunan lemak tubuh, dan bila aktivitas dilakukan berlebihan maka akan terjadi penurunan berat badan.
Status gizi yang rendah pada anak remaja akan memiliki dampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan prestasi akademik dan kesehatan jasmani. Pengalaman orang tua dalam mengikuti kegiatan-kegiatan parenting di sekolah sudah harus diterapkan dalam meningkatkan kebutuhan gizi dan kesehatan anak selama masa pendemi ini.
Direktur Jendral Kesehatan Mayarakat Kementrian Kesehatan Dr. Kirana Pritasari MQIH telah menekankan kepada orang tua untuk semakin memperhatikan kebutuhan gizi anak pada saat pandemi Covid-19. Pola makan sehat dan bergizi dapat meningkatkan imunitas tubuh.
B. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik berkaitan erat dengan kesehatann tubuh secara keseluruhan. Tubuh yang sehat mampu melakukan aktivitas secara optimal. Aktivitas yang dilakukan secara rutin dalam porsi yang cukup mempunyai dampak positif terhadap kesehatan tubuh. Melakukan gerakan-gerakan ringan selama 3-5 menit seperti berjalan keliling rumah atau cukup melakukan peregangan, sudah sangat membantu untuk menghindari risiko kram otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
C. Kesehatan Anak dan Remaja
Kesehatan merupakan yang utama saat ini. Adapun peran orang tua yang dituntut untuk bisa menjaga kesehatan anak selama masa pandemi ini sehingga anak dalam kondisi yang sehat. Cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam menjaga kesehatan anak adalah dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan rumah. Sehingga nantinya dapat membuat kualitas hidup anak semakin baik. Pengalaman selama pandemi ini akan membuat anak terbiasa melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di kemudian hari.
D. Manfaat Aktivitas Fisik bagi Kesehatan
Banyak sekali manfaat yang didapat jika tubuh kita tetap aktif selama masa karantina ini. Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat membawa manfaat seperti menurunkan tekanan darah tinggi, menjaga berat badan, dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe-2, dan beberapa jenis kanker lainnya.
Aktivitas fisik juga membantu orang-orang lanjut usia untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga mencegahnya dari terjatuh dan cedera. Sementara untuk anak-anak rutin melakukan aktivitas fisik sangat baik untuk mendorong tumbuh kembangnya dan menurunkan risiko penyakit di usia dewasanya. Melakukan aktivitas fisik bahkan juga membantu meningkatkan kesehatan mental, dan menurunkan risiko depresi, penurunan kognitif, dan mencegah terjadinya demensia.
E. Era Digital
Saat ini kita akan dan telah mengalami perubahan dari Industry 4.0 ke Society 5.0, Manufaktur bukan di pusat lagi, tetapi seluruh masyarakat. Masyarakat 5.0 atau Masyarakat Super Cerdas, yang diperkenalkan dalam Rencana Dasar kelima untuk Sains dan Teknologi, dicirikan melalui Teknologi Informasi (TI), khususnya Kecerdasan Buatan, yang akan mengubah banyak hal dalam bisnis dan kehidupan sehari-hari. Teknologi digital beragam dan alasan penggunaannya beragam pula. Dalam konteks ini, termasuk bagian dari teknologi elektronik yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh individu untuk tujuan pendidikan, sosial dan atau hiburan dalam konteks formal dan informal dalam kehidupan sehari hari.
Pada masa pandemi Covid-19 ini akses terhadap teknologi dan internet mendukung tetap terlaksananya aktivitas fisik. Perlunya kesadaran dari semua orang termasuk anak dan remaja untuk bisa memotivasi diri untuk kelangsungan hidup yang sehat. Pentingnya edukasi aktivitas fisik dirumah juga sangat mempengaruhi anak agar dapat menjaga kesehatan. Dengan di rumah anak juga bisa membuka situs youtube melalui digital dengan akses internet untuk melakukan berbagai aktivitas fisik seperti senam aerobik, zumba, yoga, dan aktivitas fisik lainnya. Salah satu hal yang sangat penting dalam penerapan pendidikan di era digital yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan keamanan dan privasi.
F. Kesimpulan
Menjaga kesehatan dengan makan makanan yang sehat dan bergizi dan dengan melakukan berbagai aktivitas fisik akan membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh yang lebih kuat. Imunitas tubuh yang kuat dapat membentengi diri dari kuman atau virus jahat lainnya yang akan masuk ke dalam tubuh. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat juga tak kalah penting untuk menjaga terinfeksinya Covid-19 pada tubuh manusia. Ketika ingin meningkatkan daya tahan tubuh, sangat disarankan untuk mengkonsumsi sumber protein, vitamin dan mineral lebih dari biasanya. Protein, vitamin dan mineral (terutama zinc) mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Penting bagi orangtua khususnya anak untuk terus mempelajari penggunaan digital yang baik dan benar untuk mendapatkan informasi yang akurat.
NO PESERTA: LG000239
DAFTAR PUSTAKA
Robert, D., Mursyid, A., & Huriyati, E. (2007). Status gizi, aktivitas fisik, dan prestasi akademik siswa SMA gakin dan non-gakin di Kota Bitung. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 3(3), 91-99.
Lybaws, L., & Renyoet, B. S. Analisis Peran dan Pengaruh Pelayanan Gizi pada Anak Wasting di Puskesmas dan Posyandu di Masa Pandemi COVID-19.
Anhusadar, L., & Islamiyah, I. (2020). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 463-475.