
Kebun Sekolah sebagai Program Edukasi Gizi dengan Metode Experience-Based Learning
August 24, 2020
Aktivitas Menyenangkan untuk Anak Usia Sekolah Selama Pandemi Covid 19
August 24, 2020Sekolah merupakan tempat pembentukkan pengetahuan sikap dan keterampilan peserta didik. Di tempat ini peserta didik akan menghabiskan sebagian besar waktunya. Pendidikan dan pembelajaran yang diberikan diharapkan membuat peserta didik memiliki karakter yang baik.
Pembentukkan karakter peserta didik bisa dilakukan melalui pembelajaran dan pembiasaan. Pembelajaran tanpa pembiasaan hanya akan menambah pengetahuan tanpa merubah sikap dan keterampilan siswa. Pembiasaan tanpa pembelajarn juga kurang baik, karena peserta didik tidak tahu makna dari apa yang yang dilakukannya. Oleh karena itu kedua hal tersebut harus dilakukan beriringan.
Perilaku siswa menjadi pusat perhatian semua pendidik. Mereka meyakini perilaku yang baik akan menunjang prestasi peserta didik. Pembiasaan perilaku hidup sehat pun harus diajarkan di sekolah, sehingga peserta didik tahu bagaimana cara hidup sehat. Mengubah perilaku siswa tentu pekerjaan yang tidak mudah, namun bukan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus menjadi program serius yang dilakukan oleh sekolah. Semua pihak di sekolah harus bekerjasama untuk pembiasaan ini. Wali kelas sangat berperan penting dalam pembimbingan dan pembiasaan. Mereka bisa melihat indikator PHBS pada setiap siswa di kelasnya. Jika indikator PHBS tersebut sudah baik, peserta didik diberikan apresiasi berupa pujian positif. Sedangkan jika peserta didik memiliki indikator PHBS masih kurang, mereka harus diberikan bimbingan dan arahan. Mereka juga diberi tahu indikator mana saja yang masih kurang dna perlu ditingkatkan. Adapun indikator PHBS yang bisa dilihat dan dibiasakan oleh siswa di sekolah diantaranya yaitu:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Peserta didik sering kali lupa dan malas mencuci tangan. Mereka beranggapan tangan mereka bersih, dan makan tanpa cuci tangan. Guru harus sering mengingatkan bahwa meskipun tangan terlihat bersih bisa jadi ada bakteri yang menempel. Selain itu guru juga harus menjadi teladan dengan memberikan contoh yang baik. Ingatkan juga kepada siswa bahwa mencuci tangan harus dilakukan sebelum makan, setelah dari toilet dan setelah memegang uang.
- Membeli jajnan sehat di kantin sekolah
Peserta didik cenderung menyukai jajanan yang berwarna menarik dan gurih yang banyak mengandung penyedap. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan jika dilakukan setiap hari. Usia sekolah merupakan masa dibutuhkannya zat gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tubuh mereka. Sekolah harus melakukan pendekatan kepada penjual di kantin dengan melakukan penyuluhan akan pentingnya jajanan sehat dan berbahayanya jajanan yang tidak sehat. Sarankan juga peserta didik membawa bekal makanan dari rumah yang tentunya lebih bersih dan sehat.
- Olahraga secara teratur
Olahraga menjadi hal yang melelahkan bagi peserta didik. Mereka terkadang terburu-buru pergi ke sekolah di pagi hari sehingga lupa berolahraga. Sekolah bisa memfasilitasi dengan melakukan kegiatan olahraga bersama sehingga peserta didik terpenuhi kebutuhan olahraganya
- Membuang sampah pada tempatnya
Sampah masih menjadi masalah besar di sekolah. Setelah jam istirahat sampah akan terlihat berserakan di lingkungan sekolah. Meskipun ada tempat sampah, peserta didik seakan malas untuk mendekati dan membuang sampah ke tempatnya. Guru harus senantiasa mengingatkan akan bahaya menumpuknya sampah sebagai sumber penyakit. Ingatkan mereka untuk menyimpan sampah bungkus makananya jika jauh dari tempat sampah dan membuangnya saat menemukan tempat sampah. Selian itu sekolah juga perlu melakukan pemisahan sampah antara yang organic, no organic dan yang berbahaya.
- Membersihkan kuku dan rambut
Kuku dan rambut sering kali terlupakan oleh peserta didik. Sekolah bisa memprogramkan untuk memeriksa rambut dan kuku peserta didik. Pengurus OSIS bisa dilibatkan dalam proses pelaksanaannya didampingi oleh guru.
- Tidak merokok
Rokok meskipun dilarang di sekolah, namun masih ada beberpa yang melanggar. Bapak guru harus memberikan contoh untuk tidak merokok di lingkungan sekolah. Karena guru seringkali menjadi contoh negatif bagi siswa dalam hal merokok.
- Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
Menimbang berat badan dan tinggi badan sangat penting dilakukan. Idealnya kedua hal ini dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk memantau pertumbuhan dan perkebangan peserta didik. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan bisa dijadikan indikator status gizi peserta didik. Apakah status gizi mereka sangat kurang, kurang, ideal atau berlebih?
Demikianlah indikator PHBS yang bisa diterapkan dan dibiasakan di sekolah. Satu demi satu kita laksanakan secara berkesinambungan, sehingga peserta didik menjadi terbiasa dan memiliki perilaku hidup sehat dan bersih.
NO PESERTA LG000107