
Aktivitas Menyenangkan untuk Anak Usia Sekolah Selama Pandemi Covid 19
August 24, 2020
Mencegah Sekolah Menjadi Titik Penularan atau Sumber Berbagai Penyakit dengan PHBS
August 24, 2020Dalam beberapa bulan terakhir, dunia dilanda Coronavirus disease 2019 (covid19). Virus ini menjangkiti semua sektor kehidupan dan berbagai lapisan masyarakat. Badan Kesehatan dunia dan Kementerian Kesehatan RI merilis jumlah kenaikan kasus setiap harinya. Dalam 8 bulan terakhir, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization – WHO) melaporkan lebih dari 21.000.000 kasus di seluruh dunia dan lebih 140.000 kasus di Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah ataupun sektor swasta untuk menekan laju perkembangan penyebaran covid19 ini. Salah satu anjuran pemerintah yaitu penggunaan masker, makan sesuai dengan kaidah gizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan tentunya menjaga aktivitas fisik agar tetap fit selama masa pandemi covid19. Aktivitas fisik yang dimaksud yaitu berbagai kegiatan yang membantu membuat tubuh tetap segar sepanjang hari. WHO merekomendasikan aktivitas fisik-sedang selama 60 menit/hari untuk usia 6-17 tahun.
Di tengah pandemi covid19 ini, hampir semua aktivitas sehari – hari dilakukan di dalam rumah. Mulai dari kegiatan ibadah, kantor, bahkan sekolah pun di lakukan dari rumah. Lembaga pendidikan WHO (UNESCO) telah melaporkan bahwa sekitar 861,7 juta siswa putus sekolah karena covid19. Kemungkinan pandemi ini akan memicu gangguan kesehatan mental pada beberapa anak dan remaja. Di Indonesia, istilah BDR (belajar dari rumah) sudah tidak asing terdengar. Para pelajar dituntut agar tetap mengikuti proses belajar mengajar tanpa harus berada di sekolah. Proses belajar mengajar dilakukan secara virtual. Intensitas siswa menatap layar gadget dan duduk dalam waktu lebih lama tidak bisa dihindari.
BDR bukanlah alasan mutlak untuk mengurangi aktivitas fisik anak sekolah dan remaja untuk menjaga tubuh tetap sehat. Walaupun aktivitas selama BDR akan lebih sedikit jika dibandingkan apabila dilakukan seperti biasa (belajar seperti biasa di sekolah), namun kegiatan – kegiatan kecil yang dilakukan di rumah pun ternyata mampu meningkatkan imun tubuh. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) mengungkapkan bahwa 64,4% anak usia 10 – 14 tahun dan 49,6% anak usia 15 – 19 tahun melakukan aktivitas fisik dengan kategori kurang.
Penelitian lain mengungkapkan bahwa aktivitas fisik dapat menjadi strategi yang efisien untuk membuat remaja tetap aktif di rumah. Video game aktifsangat populer, dan beberapa game yang melibatkan gerakan dapat meningkatkan tingkat aktivitas fisik secara memadai untuk memengaruhi kesehatan dan kebugaran remaja. Video game telah terbukti dapat meningkatkan aktivitas fisik pada anak perempuan. Penelitian juga mengungkapkan bahwa bahwa pengeluaran energi selama bermain video game aktif sebanding dengan berjalan dengan intensitas sedang bagi remaja yang memanfaatkan gadget sebagai hiburan untuk menghabiskan banyak waktu selama masa pandemi.
Studi video game aktif utamanya berfokus pada tubuh bagian bawah, termasuk misalnya melangkah dan berlari, misalnya Dance Dance Revolution dengan tingkat kesulitan rendah dan tinggi. Ada pula video game aktif yang berfokus pada tubuh bagian atas (termasuk berayun dan peregangan), misalnya XaviX Bowling, Wii Bowling dan Wii Tennis. Dalam hal ini, video game aktif, perlu ditekankan bahwa aktivitas ini menghasilkan intensitas yang lebih rendah daripada aktivitas olahraga tradisional, seperti senam atau aktivitas permainan bola kecil atau aktivitas yang tergolong dalam aktivitas fisik sedang.
Beberapa kegiatan tradisional juga bisa dilakukan di rumah untuk menjaga imunitas tubuh selama pandemi covid19 seperti berjalan kecil dan teratur di dalam rumah (selama 15 menit), naik turun tangga (3-5x) dengan mengatur nafas setiap siklusnya, senam lantai (30 menit) ataupun melakukan gerakan – gerakan senam kebugaran melalui sosial media (minimal 30 menit sehari).
Bagi sobat millenial, berbagai aktivitas bisa dilakukan walau diharuskan tetap di rumah untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. aktivitas tidak harus berat, aktivitas dalam kategori sedang juga bisa dilakukan (aktivitas fisik yang dilakukan selama >5 hari dalam seminggu dengan rata-rata lama aktivitas >150 menit dalam seminggu atau >30 menit per hari).
Pergunakan waktu di rumah untuk tetap produktif di tengah pandemi dengan tetap menjaga imunitas tubuh. Tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan yaitu selalu menggunakan masker dan menjaga jarak jika terpaksa keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi seimbang dan tetap berolahraga ataupun aktivitas fisik secara teratur setiap hari.
Ayo hidup sehat mulai dari diri sendiri, hal kecil dan dilakukan setiap saat. Jangan lupakan hal kecil karena dari hal kecil kita bisa mengubah dunia menjadi lebih baik. Jangan tinggalkan hal baik karena hal baik mampu menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih disiplin. Ingatlah untuk tetap melakukan hal kecil dan baik agar tubuh tetap sehat, hati menjadi tenang, dan imunitas tubuh tetap terjaga. Salam sehat dan bugar dengan aktivitas fisik dan makan makanan bergizi seimbang.
Sumber:
- WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard. https://covid19.who.int. Diakses pada Rabu, 19 Agustus 2020 pukul 21.00 WITA.
- Hammami A, Harrabi B, Mohr M, Krustrup P. Managing Sport and Leisure Physical activity and coronavirus disease 2019 ( COVID-19 ): specific recommendations for home- based physical training. Manag Sport Leis. 2020;0(0):1-6. doi:10.1080/23750472.2020.1757494
Kementerian Kesehatan RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. 2018.
NO PESERTA LG000281