
Menghidupkan Kembali Perilaku Hidup Sehat
August 24, 2020
Edukasi Gizi pada Remaja Putri di UPT Puskemas Wanaraja, Kab. Garut
August 24, 2020Menyikapi soal kegiatan di masa sekarang tentulah serba terbatas apalagi mewabahnya virus corona membuat semua orang takut untuk banyak melakukan aktifitas di luar rumah. Pemerintah melalui menteri kesehatan dan gugus tugas covid-19 terus menghimbau di media masa bahwa semakin hari semakin meningkat jumlah warga yang terkena virus ini. Hingga akhirnya kita harus mencari solusi terbaik untuk melakukan kegiatan positif dan menantang tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal ini menjadi dasar dan pemikiran para remaja untuk merubah mind-set mereka dalam membentuk kelompok kerja, memanfaatkan waktu dan menghasilkan sesuatu yang berguna dengan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan. Yes, mereka menakamakn dirinya Elecra.
Ketika semua merasa bingung dan panik untuk melakukan berbagai kegiatan, seorang siswi kelas 11 IPA 6 di SMAN 11 kota Bandung, Miska Salsabila, penggagas sekaligus public relation sebuah produk topi santai berbahan eco-friendly (ramah lingkungan). Bahan kainnya menggunakan kain goni dan linen kemudian membuat boxnya dari kertas karton. Tidak hanya topi saja melainkan dalam penjualannya mereka memberikan tanaman succulent sebagai hiasan cantik sekaligus sebagai simbol bahwa pentingnya menanam dan merawat tanaman sejak dini.
Proses pembuatan topi elecra ini dikerjakan secara tim, dimulai dengan mengkonsep model, bahan, waktu pengerjaan, dan berkordinasi dengan konveksi untuk hasil akhir produknya. Menurut Miska kegiatan ini sangat positif, menyenangkan, menambah pengalaman apalagi bisa bertemu banyak orang dan bersosialisasi dengan yang lainnya untuk menimba ilmu dibidang bisnis. Juga walaupun di masa pandemi ini dia harus belajar di rumah dan mengerjakan tugas-tugas sekolah bukan berarti kegiatan lainnya tidak bisa dilakukan. Malah menjadi tantangan buat dia dan timnya mengolah bahan lingkungan yang ramah dan bisa bermanfaat untuk orang banyak.
Saat ini produk yang dibuat baru bucket hat dengan harga relatif terjangkau yaitu Rp. 90.000 per- itemnya. Dalam seminggu produksinya bisa mencapai puluhan topi dengan profit tiap bulannya yang cukup menjanjikan. Pemasaran online melalui twitter (@elecrasc) dan instagram. Awalnya penjualan masih disekitar kota Bandung akan tetapi saat mengikuti kompetisi PKWU tingkat Bandung Raya mereka menempati juara satu hingga akhirnya lolos sebagai pemenang utama ditingkat nasional, dari sana pemesanpun berdatangan dari luar provinsi. Sungguh berkat yang luar biasa dari Tuhan, tutur Miska.
Kegiatannya tidak hanya berfokus pada penjualan produknya saja akan tetapi mereka juga aktif mengikuti event sosial, seperti halnya menanam 20 tanaman, berpartisipasi dalam sumbangan korban bencana alam, dan juga membersihkan track hiking. Bagi mereka usahanya tidak hanya mendapatkan profit semata, mempromosikan produk dan sekolah mereka menjadi famous, melainkan agar ilmu yang didapatkan dari sekolah dapat diterapkan di lapangan serta bermanfaat bagi semua orang. Bulan ini pun mereka sedang restock lagi untuk memenuhi pesanan dan menyumbangkan beberapa tanaman pada daerah terpencil di pelosok desa.
Ditanya tentang tujuan membuat produk ini, Miska menuturkan bahwa, “kita tujuan awalnya ingin produk yang eco-friendly dan ningkatin environment awareness tapi juga barang yang dijual tetep trendy, hasil dari kemarin kita menang kita masukkin ke kegiatan sumbangan sama untuk produksi lagi”. Begitu
luar biasanya gagasan yang dijelaskan tentang tujuan dan manfaat dari elecra ini, disamping bahannya ramah lingkungan, kesadaran masyarakat untuk merawat dan memelihara tanaman meningkat, menjadikan gaya anak muda lebih trendy dan akrab, juga nilai sosial yang tidak bisa dibeli dengan materi.
Pada aplikasi di lapangan terutama dalam proses pengerjaan produk dan penanaman tanaman, Miska dan team elecra lainnya selalu menggunakan protokol kesehatan pandemi covid-19, mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta yang lebih penting lagi adalah mereka berkordinasi dan berkomunikasi dengan Dinas Pangan dan Pertanian kota Bandung terkait informasi mutu tanaman serta pengelolaan limbah yang berwawasan lingkungan. Kedepannya mereka berharap agar bisa membuat produk baru dan melanjutkan usaha elecra sampai memiliki toko sendiri.
Dari hasil pengalaman di atas bahwa di masa sulit ini bukan berarti kita hanya berpangku tangan menunggu bantuan dari pemerintah untuk kelangsungan hidup saja, akan tetapi kita tetap harus bergerak, mulai berfikir positif dan melakukan banyak kegiatan bermanfaat sebagai bentuk dedikasi kita pada diri sendiri dan lingkungan. Mengawali kegiatan usaha tidak perlu mengeluarkan modal yang besar, bahan yang mahal dan sasaran promosi yang transparan. Usaha terbaik dan tepat perlu tekad yang kuat, ide yang kreatif sehingga modal yang dibutuhkan rendah, bahan ramah lingkungan maupun barang bekas di sekitar rumah kita juga bisa menjadi bahan metah yang hasilnya berdaya guna dan bernilai, disamping upaya promosi online yang lebih praktis dan terjangkau tanpa harus keluar rumah dan kotor-kotoran. Hasil yang diperoleh maksimal dengan bekerja secara team lebih mudah dilakukan dan sosialisasipun terjalin dengan begitu baik, wawasan bertambah, profit meningkat, serta kita bisa hidup sehat dan dinamis.
Dengan demikian mari kita cari solusi bersama untuk menanggulangi keterbatasan kegiatan fisik. Berhubungan langsung di lingkungan bukan berarti akan mudah terkena virus corona jika kita tetap memperhatikan dan menggunakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Tetap sadar dan patuh pada aturan untuk menggunakan masker pada saat beraktifitas di luar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun sehabis memegang benda atau bersentuhan tangan, jaga fisik saat berdekatan dengan orang lain, menghindari kerumunan, tetap stay di rumah menjadi pilihan yang terbaik, berolah raga teratur setiap hari, mengkonsumsi makanan bergizi, banyak minum air, dan paling penting lagi adalah istirahat yang cukup dan teratur. Berfikir positif pun menjadi senjata yang paling ampuh saat ini untuk menghilangkan pemikiran buruk terkait wabah virus korona. Selalu berkomunikasi dan menjaga sikap santun merupakan hal mendasar dalam membentuk karakter pribadi sesungguhnya. Berkepribadian religius mendekatkan diri pada Tuhan adalah keharusan. Semua masalah yang menimpa kita dapat terselesaikan jika kita berfikir jernih, cerdas, tidak putus asa, move on, dan menerima hasil apa adanya. Sugesti ketika wabah ini dekat dengan tubuh kita sebenarnya buah dari pemikiran kita yang serba khawatir dan takut, padahal kita yakin dan mampu disetiap penyakit ada obatnya. Dan tentu saja penawarnya adalah ketahanan fisik serta ketenangan jiwa.
Jadi, kalian para remaja yang bercita-cita tinggi, sehat jasmani dan rohani, serta berambisius tinggi, banyak sekali aktifitas yang bermanfaat tak perduli dilakukan di rumah maupun diluar rumah, keadaan normal ataupun terkena wabah, yang paling penting adalah bagaimana caranya mensiasati diri kalian agar mampu berprestasi, berupaya maksimal dalam bekerja, menjaga kesehatan, tetap belajar, bersosialisasi, dan saling memotivasi sehingga tujuan utama dari hidup bisa tercapai yaitu hidup dinamis, sehat, dan berwawasan.
NO PESERTA LG000289