
Germat Dulima Smansawi
August 24, 2020
Cuci Tangan Sebuah Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat serta Penanaman Karakter Disiplin pada Anak Usia Dini di Lembaga PAUD
August 24, 2020Corona Virus Disease-19 atau Covid19 saat ini sudah berada pada tingkatan serius di Negara kita Indonesia. Berdasarkan Data update Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 untuk seluruh wilayah Indonesia telah mencapai 144.945 kasus pada tanggal 19 agustus 2020. Untuk menurunkan grafik tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama dari seluruh masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid19.
Berbagai macam cara telah ditempuh oleh pemerintah dalam memerangi Covid19. Seperti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sebelumnya diawali dengan pembatasan jarak sosial (Social Distancing) termasuk belajar, beribadah bahkan bekerja dari rumah. Program belajar dari rumah telah diterapkan pemerintah pada bulan Maret 2020 lalu, sejak merebaknya kasus terkonfirmasi positif pada beberapa daerah di Indonesia. Sekolah ditutup, para siswa pun melangsungkan ujian berbasis online. Hingga pada bulan juli 2020, pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 dilaksanakan secara daring.
Kebijakan tersebut dikeluarkan bukannya ranpa alasan. Kasus Covid19 yang belum kunjung menurun secara drastis dijadikan dasar pertimbangan atas pengambilan keputusan tersebut. Berbagai aturan yang mengharuskan agar tetap berada dirumah, nyatanya memberikan pengaruh pada produktivitas akibat kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini terjadi di banyak kalangan masyarakat termasuk anak sekolah hingga remaja yang sebagian besar menghabiskan waktunya dirumah. Banyaknya hal-hal yang mendistraksi waktu mereka untuk beraktivitas fisik seperti bermain game atau bermedia sosial melalui handphone. Padahal melakukan aktivitas fisik merupakan salah satu cara yang daoat membantu meningkatan kesehatan. Karena semakin banyak tubuh bergerak, daya tahan tubuh juga akan meningkat.
Salah satu dari 4 Pilar Gizi Seimbang adalah melakukan aktivitas fisik yang mana ditengah pandemi ini tengah diusung bersama-sama sebagai konsep dasar pencegahan penularan Virus Corona. Gaya hidup yang kurang sehat termasuk kurangnya melakukan aktivitas fisik tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi imun seseorang. Pembiasaan dalam beraktivitas fisik perlu dilakukan sedari dini. Karena, aktivitas fisik yang biasa dilakukan selama masa anak-anak & remaja, kelak akan membentuk kebiasaan. Sehingga hal ini mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan seumur hidup demi menunjang imunitas menjadikan tubuh tidak mudah terpapar penyakit termasuk bakteri dan virus. Menurut Bermon S (2017) ‘Konsensus umum di seluruh literatur imunologi olahraga menunjukkan bahwa sistem kekebalan responsif terhadap olahraga, namun adaptasi terhadap respons sistem kekebalan terhadap olahraga bergantung pada intensitas dan durasi upaya dan jenis latihan. Hal ini menunjukan bahwa melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dapat membantu menjaga sistem imun tubuh menjadi lebih kebal.
Kelompok usia seperti anak-anak pada umumnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Namun, tidak menutup kemungkinan usia anak-anak juga dapat terinfeksi virus corona. Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai cara pencegahan Covid19. Seperti, penerapan prinsip 4 Pilar Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Yakni mengonsumsi makanan yang beragam, membiasakan perilaku hidup bersih & sehat, rajin melakukan aktivitas fisik, serta menjaga berat badan. Dalam hal ini, yang akan dibahas adalah aktivitas fisik bagi anak-anak selama masa pandemi Covid-19.
Usia anak sekolah merupakan usia yang tepat untuk menumbuhkan perilaku, terutama membiasakan pola hidup sehat salah satunya melakukan aktivitas fisik. Penanaman kebiasaan melakukan sesuatu pada usia anak, memiliki potensi berlangsungnya kegiatan tersebut hingga dewasa bahkan seumur hidup. Selain untuk kesehatan, pembiasaan aktivitas fisik bagi anak usia sekolah bertujuan pula untuk membangun sistem koordinasi, tumbuh-kembang sehingga adanya keseimbangan antara kecerdasan fisik, emosinal maupun mental. Menurut Physical Activity Guidelines for Americans 2nd edition ‘Anak-anak dan remaja usia 6 sampai 17 tahun harus melakukan 60 menit (1 jam) atau lebih aktivitas fisik sedang hingga kuat setiap hari’.
Aktivitas fisik pada dasarnya berbeda dengan olahraga. Aktivitas fisik lebih mengarah pada melakukan kegiatan sehari-hari seperti berjalan dan bermain yang membutuhkan energi. Aktivitas fisik membuat adanya pergerakan pada kerangka otot tubuh. Sedangkan olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis yang memiliki tujuan demi memperoleh tubuh yang bugar.
Aktivitas fisik bagi anak usia sekolah tidak dibatasi hanya dengan melakukan olahraga. Melainkan ada banyak sekali kegiatan berbasis permainan yang melibatkan pergerakan tubuh. Memperkenalkan anak aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya akan membantu rangsangan motorik serta sensoris. Misalnya bermain sepakbola, bulu tangkis, atau lari cepat. Aktivitas fisik juga bisa dilakukan anak secara berkelompok, sehingga yang terbangun bukan kesehatan fisik saja melainkan juga mental dan emosional. Karena kesehatan tubuh seseorang tidak hanya tergantung dari kesehatan fisik, namun juga psikologis meliputi mental dan emosi. Dalam kelompok anak-anak juga akan belajar pentingnya kerja sama. Sehingga akan timbul kecerdasan dalam bersosialisasi, disiplin serta kerja sama yang kelak mengantarkan mereka pada kesehatan mental serta kematangan emosional. Dilansir dari World Health Organization (WHO) aktivitas fisik bagi anak usia sekolah dan remaja dari usia 5-17 tahun yaitu :
- Anak-anak dan remaja berusia 5-17 tahun harus mengumpulkan setidaknya 60 menit sedang – aktivitas fisik dengan intensitas tinggi setiap hari.
- Jumlah aktivitas fisik yang lebih dari 60 menit memberikan tambahan keuntungan sehat.
- Sebagian besar aktivitas fisik harian harus berupa aerobik. Intensitas yang kuat kegiatan harus digabungkan, termasuk yang memperkuat otot dan tulang, minimal 3 kali seminggu.
Anak-anak usia sekolah biasanya cenderung merasa bosan jika melakukan suatu kegiatan yang sama berulang-ulang. Sehingga, perlu menambahkan tantangan bagi kegiatan mereka atau dengan memberikan reward jika mereka berhasil melakukan kegiatan tersebut selama 30 hari. Setelah 30 hari, kegiatan yang dilakukan berulang-ulang itu perlahan-lahan akan menjadi kebiasaan yang seterusnya akan menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Memperkenalkan aktivitas fisik khususnya olaharaga misalnya terhitung tidak mudah jika orang tua sendiri belum membiasakan diri untuk melakukannya. Maka, untuk menumbuhkan kebiasaan beraktivitas bagi anak perlu dimulai dari orang tua sehingga menjadi teladan dan patokan anak dalam meniru kegiatan yang dilakukan. Karena sang anak merupakan peniru yang ulung, sedangkan orang tua adalah komponen penting dalam pembentukan karakter dan kebiasaan. Untuk menarik minat anak, orang tua juga bisa membuat rencana aktivitas fisik yang dikemas dalam bentuk liburan. Misalnya pergi berenang ataupun berlari di sore hari setiap akhir pekan. Dirumah juga tentu bisa melakukan aktivitas fisik seperti membiasakan anak membersihkan tempat tidur, membersihkan pekarangan rumah, serta membantu mencuci kendaraan. Orang tua bebas memilihkan kegiatan apa saja yang anak sukai, cocok dan mampu untuk anak lakukan sebagai sarana pembiasaan aktivitas fisik. Cara selanjutnya adalah mampu menghidarkan anak dari berbagai macam distraksi seperti bermain handphone.
Melakukan aktivitas fisik terutama berolahraga rutin menjadi salah satu bentuk ikhtiar kita agar terhindar dari serangan Virus Corona ditambah juga dengan mengonsumsi makanan yang beragam, membiasakan perilaku hidup bersih & sehat, serta selalu memantau berat badan. Namun, ikhtiar itu juga perlu disertai dengan kesehatan mental dan emosional sebagai penunjang kesehatan psikis sehingga kita dapat terhindar dari ancaman Virus Corona.
Referensi :
Bermon S, Castell LM, Calder PC, et al. Consensus statement Immunonutrition and exercise. Exerc Immunol Rev 2017;23:8-50.
Global Recommendations on Physical Activity for Health (https://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_recommendations/en/)
Gugus Tugas Percepatan Covid-19 (https://covid19.go.id/)
NO PESERTA LG000414