
Pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Sekolah
August 24, 2020
Kebun Sekolah sebagai Program Edukasi Gizi dengan Metode Experience-Based Learning
August 24, 20202020 akan berakhir tak lama lagi.
Tahun ini akan meninggalkan kesan yang dalam akan kejadian besar yang begitu banyak terjadi. Salah satunya yang dirasakan masyarakat dunia kini, yakni pandemi COVID-19. Adanya pandemi ini, menuntut semua orang untuk melakukan aktivitas dari rumah masing-masing. Tak terkecuali juga berlaku untuk anak usia sekolah dan remaja, yang biasanya sebagian besar waktu mereka habis dengan aktivitas di luar rumah.
Hal tersebut benar adanya. Pagi hingga siang, bahkan sore menjelang malam, mereka disibukkan dengan aktivitas belajar di sekolah, berolahraga, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Malam pun terkadang digunakan untuk belajar kelompok dan tak jarang sekedar berkumpul bersama-sama. Namun, kini belajar tatap muka ditiadakan, bertemu teman-teman harus ditahan. Ya, semua dilakukan tidak hanya untuk kepentingan diri, juga untuk yang lainnya.
Adanya kebijakan untuk tetap di rumah ini, tentu membuat perbedaan besar terkait keseharian mereka. Mereka akan lebih sering makan masakan rumahan yang enaknya tiada tara, namun aktivitas fisik tidak seperti biasanya karena lebih sering rebahan saja. Mereka berpikir aktivitas fisik ya dilakukan di luar rumah.
Tapi, apakah benar aktivitas fisik hanya bisa dilakukan di luar rumah saja?
Aktivitas fisik tidak selalu berkaitan dengan bermain sepak bola atau basket di lapangan. Naik turun tangga dan bersih-bersih rumah sudah menjadi aktivitas fisik yang bisa dilakukan saat kita tidak bisa beraktivitas bebas di luar rumah. Selain itu, masih banyak olahraga lain yang bisa dilakukan dalam ruangan seperti kardio, yoga maupun aerobik.
Bagi anak usia sekolah dan remaja, aktivitas fisik menjadi hal yang sangat berpengaruh bagi mental dan tentunya fisik mereka. Aktivitas fisik dapat meningkatkan perkembangan sistem otot dan sistem saraf, meningkatkan proses pemadatan tulang, serta dapat mengontrol berat badan. Di usia ini juga aktivitas fisik sangat diperlukan karena mereka berada dalam masa growth spurt atau mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dibandingkan usia lainnya. Growth spurt terjadi 2 kali yaitu ketika masih bayi dan remaja. Ketika dalam masa ini penambahan tinggi dan berat badan akan sangat pesat. Untuk itu dibutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak, dan tentunya harus disertai dengan aktivitas fisik untuk mengoptimalkan pertumbuhan tersebut.
Akivitas fisik bisa dilakukan kapan saja, namun tidak dilakukan dengan asal-asalan juga. Karena itu, Kemenkes melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat memberikan beberapa tips aktivitas fisik untuk anak usia 5-17 tahun, yaitu :
- Lakukan aktivitas ± 60 menit dengan intensitas sedang hingga cukup berat setiap hari
- Beraktivitas > 60 menit memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan
- Lakukan latihan penguatan tulang & otot setidaknya 3 kali dalam seminggu.
Pandemi covid-19 yang mengharuskan untuk tetap berada di rumah bukan menjadi penghalang bagi anak dan remaja untuk mendukung pertumbuhannya. Masih banyak olahraga atau aktivitas fisik yang bisa dilakukan meskipun di rumah saja. Manfaatkanlah apa yang ada di rumah untuk melakukan aktivitas fisik, dan tidak lupa memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh.
NO PESERTA LG000382