
Aktivitas dan Olahraga Rumahan Sederhana Untuk Anak Sekolahan
August 20, 2020
Membunuh Rasa Bosan dan Rebahan dengan Aktivitas Fisik di Masa Pandemi Covid-19
August 21, 2020Cacingan masih menjadi momok masalah kesehatan penyebab stunting atau tumbuh kembang lambat di Indonesia. Angka kasus kecacingan di Indonesia maksimal harus berada di bawah 10 pesen. Pada tahun 2015, World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa penyakit kecacingan di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 45% – 65%. Cacingan pada anak usia sekolah menyebabkan penurunan penyerapan zat gizi pada tubuh. Hal ini menyebabkan status gizi yang buruk pada anak, kondisi tubuh yang lemah dan mudah terkena penyakit. Selain itu cacingan juga menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak. Hal ini sangat berisiko sebab anak masih dalam masa pertumbuhan.
Penyebab cacingan adalah pola perilaku hidup yang kurang sehat. Sanitasi yang buruk juga bisa menjadi penyebab cacingan pada anak. Terkadang anak bermain diluar jangkauan orang tua, karena kurang bersih memungkinkan cacing masuk ke dalam tubuh. Bisa berupa langsung melalui tanah atau anak yang cuci tangan kurang bersih sebelum makan, jadi cacinng ikut terbaawa masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah memberikann protokol kesehatan mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat) salah satunya di lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para siswa, guru, hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
Salah satu contoh PHBS di sekolah adalah cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Cuci tangan tidak akan efektif bila tidak dilakukan dengan benar. Cara melakukan cuci tangan yang benar adalah dengan 6 langkah cuci tangan sesuai protokol kesehatan yang ada. Berikut adalah gambar cara cuci tangan 6 langkah yang benar.

Tangan merupakan bagian dari anggota tubuh yang sering bersentuhan dengan kotoran. Hampir 98% penyebaran kuman di tubuh berasal dari tangan. Tangan merupakan jalan utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Maka dari itu perlu dibiasakan melakukan cuci tangan dengan baik dan benar. 6 langkah cuci tangan sesuai arahan WHO:
- Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu bisa dengan menggunakan hand sanitizer. Usap kedua telapak tangan secara memutar.
- Usap juga kedua punggung tangan secara bergantian tidak lupa pada sela-sela jari.
- Gosok sela-sela jari pada telapak tangan hingga bersih.
- Bersihkan ujung-ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
- Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
- letakkan ujung jari ke telapak tangan dan gosok memutar, lakukan secara bergantian. Lalu bilas dengan air dan keringan dengan handuk bersih atau tisu.
Anak Sekolah Dasar merupakan masa masih dalam pertumbuhan. Dimana mereka masih gemar bermain tanpa memperdulikan kebersihan. Hal ini sangat berisiko terkena cacingan karena kurangnya gaya hidup bersih, salah satunya kurang gemar cuci tangan. Maka dari itu diperlukan peran besar guru di sekolah untuk membimbing siswanya selalu mecuci tangan dengan sabun. Terlebih dibiasakan dengan 6 langkah cuci tangan.
Cuci tangan tidak hanya dilakukan sebelum dan sesudah makan saja. Tetapi juga dilakukan saat sebelum dan setelah pembelajaran di kelas, setelah jam olahraga, setelah jam istirahat, setelah dari kamar mandi, dll. Guru diusahakan bisa selalu memantau siswanya agar kegiatan PHBS di lingkungan sekolah ini bisa berjalan dengan sukses. Dengan rajin cuci tangan, membuat tangan bersih dan meminimalisir cacing masuk ke dalam tubuh anak. Dan kemudian akan meminimalisir angka kasus cacingan pada anak Sekolah Dasar di Indonesia.
No Peserta: LG000204